- oleh AlFahri
- 30 Januari 2025
Balangan. Tiraikota.com - Raut bahagia nampak terlihat dari wajah santri Pondok Pesantren Riyadhul Muhibbin Bungin. Mereka berhasil membayar jerih payah mereka membudidaya ikan nilai dengan sistem bioflok.
Sedikit sebanyak 60 kg ikan nilai dihasilkan dari panen perdana ini, dengan kualitas ikan berukuran antara 4-6 ekor/kg. Yang mana dipasaran ikan nilai ini di bandrol dengan harga Rp. 36.000,-/kg, Rabu (8/1/2025) kemarin.
Kesuksesan para santri ini tentunya tidak lepas dari sentuhan beberapa pihak. Program budidaya ikan menggunakan sistem bioflok ini merukan kerjasama antara pihak Ponpes Riyadhul Muhibbin Bungin dengan CSR Balangan Coal dan disupport langsung oleh sang ahli bioflok Balangan, Hilmi Arifin, yang juga selaku Pembina Bioflok De Papuyu Farm.
Adapun bantuan yang diserahkan dari CSR Balangan Coal kepada Ponpes Riyadhul Muhibbin Bungin diantaranya satu kolam bundar, bibit ikan, pakan, serta pendampingan teknis. Ditambah lagi bantuan langsung Dari Hilmi Arifin berupa 1 kolam bundar, bibit ikan beserta pakan.
Kepada Tirai Kota, Ustadz Rasyid selaku ketua BPUP (Badan Pengelola Usaha Pesantren) Ponpes Riyadhul Muhibbin mengungkapkan pihaknya sempat mendapat kendala selama proses pembudidayaan. Tumbuh kembang ikan terjadi masalah, namun dengan tambahan oksigen yang cukup selama proses pembudidayaan yang memakan waktu empat bulan, ikan nila bisa berkembang dengan baik dan siap panen.
"Pada awalnya, kami menghadapi kendala. suplai oksigen ke dalam kolam kurang. Namun, itu dapat teratasi dengan koordinasi yang baik dengan CSR Balangan Coal da Pa Hilmi Arifin. Dengan mengganti sistem aerasi menjadi uniring menggunakan mesin yang lebih besar, kendala tersebut bisa kami lewati dengan baik." ujarnya.
Dilain pihak, Section Head CSR Balangan Coal, Heriansyah Rusli yang hadir langsung pada kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan dan kerjasama yang baik ini. Sehingga program ini bisa dijalankan dengan baik dan menghasilakan hasil yang memuaskan sesuai harapan pihaknya.
"Keberhasilan budidaya Ikan Nila Kolam Terpal dengan Sistem Bioflok ini berkat kerjasama yang solid antara BPUP dan pihak perusahaan dengan komunikasi dan koordinasi yang intens menghasilkan panen ikan dalam kurun waktu 4 bulan, padahal budidaya ikan nila kolam terpal merupakan hal baru bagi pesantren Riyadhul Muhibbin Bungin" jelasnya.
Dirinya berharap program budidaya ikan nila ini dapat menjadi percontohan sekaligus membuka peluang pengembangan ekonomi berbasis pesantren di masa mendatang. Dengan begitu para santri mendapatkan bekal peluang usaha untuk meningkatkan ekonominya selepas menuntut ilmu di Pondok.
"Ini jadi modal buat mereka (santri,red) nanti untuk membuka usaha penunjang ekonomi mereka, maupun sebagai usaha sampingan," pungkasnya. (tk/alf)